Soma Kepakisan

Soma Kepakisan atau Ida Kresna Kepakisan adalah putra terkecil dari Mpu Tantular yang bernama lengkap Mpu Danghyang Soma Kepakisan.

Danghyang Soma Kepakisan merupakan seorang pendeta guru utama di Kediri, yang bernama atau bergelar Ida Sri Kresna Kepakisan sebagaimana disebutkan dalam Babad Bali - Manik Angkeran, Ida Mpu Soma Kepakisan itu tiada lain saudara dari Ida Mpu Danghyang Panawasikan, Ida Mpu Danghyang Siddhimantra (Mpu Bekung) dan Ida Mpu Asmaranatha.

Kedudukan Ida Sri Kresna Kepakisan saat di Kerajaan Kediri yang disebutkan dalam Babad tersebut sebagai pendeta guru utama di kerajaan tersebut yang memiliki putra bernama Ida Kresna Wang Bang Kepakisan.

Beberapa tahun kemudian, tatkala Gajah Mada menjadi Mahapatih Amengku Bumi di Majapahit, pada tahun 1343 Masehi terjadi peperangan antara kerajaan Bedahulu dan Majapahit dimana disebutkan pasukan Majapahit dipimpin oleh Gajah Mada sendiri bersama panglima perang Arya Damar dibantu oleh beberapa Arya dengan kemenangan di pihak Majapahit waktu itu sehingga terjadi kekosongan kekuasaan di Bali.

Dalam kekosongan kekuasaan tersebut, sebagaimana yang diceritakan dalam Babad Arya Kepakisan, putra - putri keturunan dari Ida Kresna Kepakisan inilah disebutkan salah satunya diperintahkan oleh Gajah Mada untuk menjadi raja di Bali yang juga bergelar Sri Kresna Kepakisan
yang pada masa pemerintahannya di bantu oleh Sriarya Kuthawaringin sebagai Amanca Agung merangkap Demung.
Putra - putri Sri Soma Kepakisan sebagaimana pula disebutkan dalam kutipan artikel blog puri Pemecutan Bedulu Majapahit, Dalem Kresna Kepakisan kemudian menjadi raja di Bali Dwipa atas saran Patih Agung Gajah Mada, yang pada waktu bersamaan dilantiklah empat orang raja sekaligus yaitu putra-putri dari Sri Soma Kepakisan, untuk memimpin kerajaan-kerajaan yang sudah ditaklukkan, yaitu:
  1. Ida Nyoman Kepakisan menjadi Raja di Blambangan
  2. Ida Made Kepakisan menjadi Raja di Pasuruan,
  3. Ida Nyoman Istri Kepakisan/Dalem Sukanya diperistri Raja Sumbawa
  4. Ida Ketut Kresna Kepakisan, menggantikan ayahnya Ida Soma Kepakisan sebagai raja di Bali Dwipa.
***