Babad Arya Kepakisan ini menceritakan tentang keturunan Arya Kepakisan (Soma Kepakisan) di Bali. Arya Kepakisan adalah putra dari Arya Kadhiri, yang datang ke Bali diikuti oleh para bangsawan Kepakisan.
Dinamakan Kepakisan karena pakis berarti paku, dipakukan menjadi raja oleh Mpu Dang Guru. Arya Kepakisan dijadikan raja di Bali oleh Rakryan Madha.
Arya artinya Wisnu, yakni Bhatara Hari, hakikatnya keluarga bangsawan keturunan Wisnu, tiada kesatria yang berasal dari Batara Brahma, karena berasal dari Batara Wisnu asalnya. Itulah sebabnya raja yang baru tiba dinamakan Sri Kresna Kepakisan.
Sri berarti raja, Kresna berarti Wisnu. Demikianlah atas kebijaksanaan Mahapatih Gajahmadha. Itulah sebabnya Sri Kresna Kepakisan beserta Arya Kepakisan terutama para Wesia dari Jawa bersama-sama pergi ke Bali atas perintah patih Gajah Mada sebagai penjelmaan Wisnu yang menjadi menteri dan paham akan perihal kenegaraan.
Sri Kresna Kepakisan keturunan Brahmana menjadi raja di Bali dan Arya Kepakisan menjadi patihnya, diiringi oleh para arya yang dilantik, terutama para Wesia dari Jawa sebagai delapan penjaga raja yang berkuasa di Samprangan.
Sri Kresna Kepakisan keturunan Brahmana menjadi raja di Bali dan Arya Kepakisan menjadi patihnya, diiringi oleh para arya yang dilantik, terutama para Wesia dari Jawa sebagai delapan penjaga raja yang berkuasa di Samprangan.
Arya Kepakisan memiliki dua orang putra yang bernama Arya Asak dan Arya Arya Nyuhaya. Merekalah yang selanjutnya menurunkan keturunan berikutnya. Demikianlah keturunan Arya Kapakisan pada jaman dahulu.