Lama-kelamaan semakin bersemi cinta kasih Ida Banyak Wide di antara sang teruna dan sang dara, tidak bisa dipisahkan lagi.
Dalam sebuah jurnal sejarah dalam dinamika puri yang ada disebutkan bahwa :
Kajian tentang peranan puri di beberapa pusat perkembangan di Bali telah dilakukan oleh beberapa pihak.
Raja Bali yang terdahulu sebelum dikalahkan Majapahit, Sri Asta Sura Ratna Bumi Banten tidak meninggalkan jejak keraton yang diperkirakan di sekitar Pejeng-Bedahulu sekarang
Menurut berbagai sumber babad,2setelah Bali dikuasai oleh Majapahit, diangkatlah penguasa Bali, Sri Kresna Kepakisan yang berkedudukan di Puri Samprangan dekat Gianyar sekarang. Samprangan menjadi pusat pemerintahan Bali yang baru, karena tempat itu bekas markas tentara Majapahit (Gajah Mada) ketika menaklukkan raja Bali Sri Astasura yang berkedudukan di Bedahulu.
Puri dianggap sebagai simbol kekuasaan politik raja. Oleh karena itu, raja tidak bersedia mempertahankan simbol kekuasaannya yang pernah dikuasai musuh, karena dianggap sebagai musibah.
Sehubungan dengan itu, raja membuat atau membangun simbol kekuasaan baru. Sebagai contohPuri Gelgel;puri ituditinggalkan, karena raja tidak mau lagi beristana di Gelgel. Raja kemudian membangun puri baru di Klungkung yang disebut Smarapura.
Hal ini juga sering terjadi di Jawa yaitu terjadi perpindahan ibukota sejak periode Hindu-Buddha sampai periode perkembangan kerajaan-kerajaan Islam (Munandar, 2005: 199).
Kehidupan sistem politik dengan ikon puri rupanya merupakan gejala yang umum di Asia Tenggara pada zaman itu.
Raja tidak bisa dipisahkan dengan istana. Puri adalah milik raja, tidak satupun yang dapat berdiri tanpa ada istana (Geldern, 1982: 29-30).
Setelah disintegrasi Kerajaan Gelgel sejak abad ke-18 (sering disebut zaman raja-raja dan seterusnya sampai abad ke-20), puri makin berkembang dengan sistem feodalisme sebagai ikutannya.
Kerajaan Bali bersifat sentrifugal, raja mempunyai kekuasaan sendiri (independen). Creese (1993:30) menyebut struktur pemerintah di Bali dengan galaksi, dan pada jaman dahulu, Kerajaan Gelgel di Klungkung sebagai pusat dikelilingi oleh raja-raja .
***