Babad Pasek

Babad Pasek | Pada jaman bahari di Nusa Bali, disebutkan pada hari Kamis Keliwon wuku Merakih, sasih kedasa (April) bulan mati (tilem), rah 1, tanggek 1, tahun Caka 11, ketika itu hanya ada gunung di Bali.

Juga dikisahkan dalam babad pasek tersebut :
Mpu Bahula, selain disebutkan memiliki putra yang bernama Mpu Tantular, beliau juga memiliki putri yang bernama Ni Ratna Dewi Sumanggali dan Ni Dewi Girinatha.
Sang Sapta Rsi beserta keturunannya yang sejatinya disebutkan keturunan dari Mpu Gnijaya yaitu :
  • Mpu Ketek bersama adik-adiknya, pada suatu ketika saat akan datangnya hari Purnama Kapat yaitu pujawali Bhatara – Bhatari di Besakih maka bermusyawarahlah Sang Sapta Pandita disertai oleh anak – anaknya sekalian.
  • Mpu Kananda, disebutkan yang menurunkan pasek sorga.
  • Mpu Wiradnyana, merupakan kakek dari Ken Dedes dan Mpu Purwa
  • Mpu Withadharma | memiliki putra bernama Mpu Wiradarma.
  • Mpu Ragarunting | sewaktu di Majapahit, beliau memiliki 4 orang putra dan putri.
  • Mpu Prateka | sewaktu di Daha beliau memiliki putra yang bernama Mpu PratekaAdnyana.
  • Mpu Dangka | beristrikan anaknya Mpu Semedang dan juga disebutkan memiliki putra yang bernama Mpu Wiradangka.
Demikianlah asal - usul keluarga besar warga pasek di Bali dalam kutipan Babad Pasek tersebut dikisahkan.
***