Mataram Kuno

Mataram Kuno berkaitan dengan Babad Bali ini dimana dalam Lontar Markandeya Purana diceritakan bahwa terdapat pemindahan kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa Timur dan menjadi kerajaan Medang Kemulan dengan raja Mpu Sindok sebagai awal dari dinasti Isana; 
Pada masa ini, lahirlah karya sastra prosa dan Kakawin Rãmãyana. Dan sekitar tahun 980an Masehi, seorang penguasa dari Bali yang bernama Raja Udayana dahulu mempersunting putri beliau yang bernama Mahendrata.
Dalam bukti kejayaan Kerajaan Mataram Kuno atau juga yang sering disebut Kerajaan Medang disebutkan merupakan kerajaan yang bercorak agraris. Tercatat terdapat 3 Wangsa (dinasti) yang pernah menguasai Kerajaan Mataram Kuno yaitu :
  • Wangsa Sanjaya, 
  • Wangsa Syailendra 
  • Dan Wangsa Isana.
Wangsa Sanjaya merupakan pemuluk Agama Hindu beraliran Siwa sedangkan Wangsa Syailendra merupakan pengikut agama Buddha, Wangsa Isana sendiri merupakan Wangsa baru yang didirikan oleh Mpu Sindok. Terdapat dua sumber utama yang menunjukan berdirinya Kerajaan Mataram Kuno, yaitu berbentuk Prasasti dan candi-candi yang dapat kita temui sampai sekarang ini.
 
Dari penelusuran sejarah Bali masa dharmayatra Maharsi Markandeya diceritakan juga tentang asal usul sang MahaRsi dan perjalanan beliau dalam berdharmayatra. Di lontar Markandeya purana ini disebutkan bahwa MahaRsi Markandeya berasal dari India (kemungkinan dari India Selatan);
Melakukan perjalanan suci menuju tanah Jawadwipa. Beliau sempat beryoga semadi di Gunung Demulung, lalu berlanjut ke Gunung Di Hyang (Pegunungan Dieng), Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah yang pada saat itu berada dalam pemerintahan Mataram Kuno (wangsa Sanjaya dan Syailendra). 
Kemungkinan karena bencana alam (gunung meletus), dari Gunung Dieng, Rsi Markandeya meneruskan perjalanan menuju arah timur ke Gunung Rawung yang terletak di wilayah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Kemungkinan perpindahan beliau bersamaan dengan pemindahan kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa Timur dan menjadi kerajaan Medang Kemulan yang dengan raja Pu Sindok sebagai awal dari dinasti Isana. 
Di Gunung Rawung sang MahaRsi beserta pengikutnya, sempat membangun pasraman, sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan ke Bali. 
***