Babad Ksatrya Taman Bali

Dalam Babad Ksatrya Taman Bali ini menceritakan Sang Hyang Catur Muka mengutus Sang Subali datang ke Bali guna menata pemerintahan bersama saudaranya, termasuk Sri Jaya Rembat dan Ida Dalem Tawang.

Sang Subali melakukan yoga semadi memohon restu ke hadapan Bhatara Wisnu Bhuwana. Permohonan Sang Subali terkabulkan, akhirnya Beliau dianugrahi seorang bayi yang berbentuk “Cili”, namun hal itu diketahui juga oleh Jaya Rembat. Atas petunjuk Sang Subali, hendaknya “Cili” itu dipelihara dan diberi nama Sang Angga Tirta, bila telah dewasa namanya diganti menjadi Sang Anom.

Ida Dyah Mas Kung, putri Dalem Sekar Anggsana mengidap suatu penyakit, dan diputuskan untuk berobat kepada Sang Jaya Rembat yang berada di Taman Bali. Ida Dyah Mas Kung akhirnya sembuh dan penyakitnya tidak kambuh lagi. Rupanya di tempat inilah Ida Dyah Mas Kung telah menjalin cintanya dengan Sang Anom, sehingga akhirnya berlanjut ke pelaminan. 

Namun hubungan kedua anak muda ini diketahui oleh Dalem. Dalem begitu marahnya, dan memerintahkan pasukannya guna menangkap Sang Anom.

Tiba-tiba terdengarlah suara Sang Subali dari angkasa yang melarang Dalem untuk membunuh Sang Anom, karena Sang Anom adalah putra dari Sang Hyang Wisnu Bhuwana. Mendengar hal itu, Dalem pun terhenyak dan mempersilakan mereka berdua melangsungkan pernikahan.

Setelah begitu lama tinggal di Gelgel untuk melangsungkan upacara pernikahan dengan Ida Dyah Mas Kung, Sang Anom akhirnya kembali ke Tirta Arum. Istana Beliau disebut Tamanbali, dan Beliaulah yang menurunkan keturunan Ksatriya Taman Bali.